Sepucuk Doa
Setangkai do’a
sepucuk harapan
Yang tiada pernah henti kupanjatkan pada-Nya
Yaa Ilahi Rabbi, aku cinta mereka
Aku ingin membuat bibir mereka melengkung, tersenyum indah
Melengkapi lengkung
pelangi yang terkena spectrum asa
Namun, apalah daya diriku ini
Semuanya belum menjadi nyata
Dan hingga detik ini, aku hanya bisa membuat mereka kecewa
Tapi Rabbi, mengapa mereka masih menerimaku?
Mengapa mereka masih mendukungku?
Rabbi, tak kuasa rasanya diriku menyaksikan kerutan di raut
wajah mereka
Padahal, aku yang membuat mereka marah dan kecewa
Berkali – kali maaf terucap
Berkali – kali mereka memaafkanku
Berkali – kali ku kecewakan mereka
Berkali – kali pula mereka membanggakanku
Aku tak pantas dibanggakan
Berkali – kali ku berjanji untuk membahagiakan mereka
Berkali – kali pula kuingkari
Rabbi, jika masih ada waktuku
Aku ingin melukis wajah mereka dengan senyuman
Sehingga aku bangga, sehingga mereka bahagia
Dan aku akan menjadi orang yang paling bahagia
Karena aku mampu membahagiakan mereka
Aduhai Rabbi, apalah dosaku hingga aku begini
Ya Allah, terima kasih atas cinta sejati yang kau beri
padaku melalui ummi dan abiku
Gorontalo, 3 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar