Sama Allah Kok Itung-Itungan?

Pernah ga sih, kita ngeluh. .
"Duh, mana sakit kepala, belum makan, tugas banyak.. duuh ga kuat deh aku"

Atau keluhan lain yang serupa.

Kayak kata pepatah, udah jatuh tertimpa tangga pula.


Kayak surah Al-Baqarah ayat 286
 Allah SWT berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا  ۗ  ......

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ....
(QS. Al-Baqarah : 286)

Dari bangun tidur, Allah kembalikan kita untuk hidup dengan kondisi anggota tubuh lengkap aja masih termasuk nikmat kan? Ditambah seluruh anggota tubuhnya masih berfungsi. Semuanya kudu disyukurin teman-teman. Kalau Allah kasih kita sakit, berarti Allah lagi minta kita buat istirahatkan tubuh dulu, sambil deketin Allah lagi. Lagian kan sakit penggugur dosa. Ga mau apa, dosa kita yang sebanyak pasir di pantai, sebesar gunung ini diampuni sama Allah? Mau bangetlah harusnya.

Dengan syukur, kita akan menikmati hidup, menjalaninya dengan ikhlas, beribadah dengan tenang. Meskipun ada satu dua  aral melintang hadir di kehidupan mu,  anggap saja itu sebagai pemanis hidup yang Allah kasih ke kita karena Allah yakin, kita kuat. Bukannya Allah berfirman

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْد

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim :7)

Begitu baik dan sayangnya Allah kepada hamba-Nya, kalau kita bersyukur, Allah akan tambah nikmat kepada kita. Tapi kalau kita kufur, Allah ga langsung kasih azab ke kita, Allah hanya ingatkan, kalau kufur, azabnya amat pedih. Kurang baik apa kan?

Jadi, kita tinggal pilih, mau bersyukur yang kelak Allah  tambahkan nikmat, atau kufur yang terus-terusan diingatin, azabku amat perih?

Sudah bersyukur hari ini?
Yuk, bersyukur dulu!
Alhamdulillahirabbil'alamin.

Auliya